Selamat Datang di Berita Wilayah

'Berita Wilayah' disajikan kepada pembaca untuk memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi-sosial wilayah-wilayah di Indonesia. Data statistik yang ditampilkan pada 'Berita Wilayah' ini dapat juga dilihat pada blog saya yang lain 'Ur Data Statistik' di http://www.beritawilayah-gofly2203.blogspot.com
Semoga informasi ini bermafaat untuk semua pembaca

Senin, 21 Januari 2008

Kontribusi Daerah dalam Pertumbuhan Ekonomi (1)

Berdasarkan data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II tahun 2007, ekonomi Indonesia tumbuh 6,28 persen (year-on-year). Dengan laju pertumbuhan tersebut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh dari Rp 919,3 triliun (atas dasar harga berlaku) pada triwulan I tahun 2007 menjadi Rp 962,5 triliun (atas dasar harga berlaku) pada triwulan II tahun 2007. PDB merupakan suatu ukuran besarnya total produksi yang mampu dihasilkan selama suatu kurun waktu tertentu.
Namun, kontribusi daerah-daerah bagian timur Indonesia relatif masih rendah dalam pembentukan PDB Indonesia dibandingkan dengan daerah-daerah bagian barat Indonesia. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, total PDB Indonesia pada triwulan II tahun 2007 berjumlah Rp 962,5 triliun. Dari total tersebut, pulau Jawa dan pulau Sumatera (daerah bagian barat Indonesia) memberikan kontribusi masing-masing sebesar 59,03 persen dan 22,79 persen terhadap total PDB Indonesia, atau sekitar 81,82 persen; sisanya disumbang oleh daerah-daerah lain, termasuk daerah-daerah belahan timur Indonesia (Kawasan Timur Indonesia, KTI). Dari data ini dapat diperlihatkan bagaimana kesenjangan kemampuan masing-masing daerah dalam menghasilkan PDB, yang secara nyata masih sangat didominasi oleh daerah-daerah Indonesia bagian barat (Kawasan Barat Indonesia, KBI). Namun yang menggembirakan, kesenjangan PDB secara umum di Indonesia cenderung berkurang. Hal ini ditandai dengan berkurangnya indek Williamson (yaitu suatu indek yang mengukur perbedaan suatu besaran, dalam hal ini besarnya PDB di masing-masing propinsi), yaitu dari 0,8690 (tahun 2004) menjadi 0,8365 (tahun 2006), walaupun masih menggambarkan kesenjangan yang cukup tinggi (indek Williamson hampir mendekati 1). Kesenjangan besarnya PDB di KBI lebih tinggi dibandingkan dengan di KTI, namun kesenjangan PDB di KBI menunjukkan tendensi yang turun, tetapi sebaliknya di KTI (lihat tabel berikut).
Tabel: Indek Williamson di KBI dan KTI
KBI: 0,7190 (2004); 0,6625 (2006)
KTI: 0,5091 (2004); 0,5449 (2006)
Indonesia: 0,8690 (2004); 0,8365 (2006)

Tidak ada komentar: